1) Alamat memori mutlak (alamat fisik)
Sel memori pada memori kerja adalah sumber daya berbentuk
fisik, sehingga untuk mencapai sel
memori ini digunakan kata pengenal. Maka disebutlah alamat fisik dan karena nomor
alamat fisik ini bersifat mutlak (nomor setiap sel adalah tetap), maka disebut
juga alamat mutlak.
2) Alamat memori relatif (alamat logika)
Alamat memori yang digunakan oleh program / data
berurutan / berjulat. Jika kita menggunakan alamat 1, maka kitapun menggunakan
alamat 2,3, … dan untuk 1 informasi jika alamat awalnya 0 dan alamat lainnya
relatif terhadap alamat awal 0 ini, maka dinamakan alamat relatif. Dan alamat
tersebut adalah logika dari untaian alamat yang menyimpan informasi maka
dikenal alamat memori logika. Contoh : alamat awal relatif 0, alamat awal fisik
14726, maka selisihnya = relokasinya = 14726-0 = 14726.
Alamat
relatif
|
Alamat
mutlak
|
Relokasi
|
0
|
14726
|
14726
|
1
|
14727
|
14726
|
2
|
14728
|
14726
|
3
|
14729
|
14726
|
…
|
…
|
…
|
Tabel 2.1 Contoh dari penyelesaian alamat memori
Isi
Memori
1.
Sistem bahasa pemograman
Translator
tergantung pada program yang digunakakan dan memiliki run time subroutine yang
mengatur program dari bahasa pemogramannya untuk melakukan translator.
2.
Sistem utilitas
Merupakan
bagian dari sistem operasi komputer, biasanya berbentuk berkas dalam memori
arsif.
3.
Inti sistem operasi
Terdiri
dari inti, kernel, nucleus adalah system operasi yang menetapkan dalam memori
kerja. Contohnya adalah pada saat “boot / booting / bootstrap”.
4.
Sistem operasi
Program
sistem operasi diletakkan dalam memori, maka banyak kegiatan yang juga terletak
dalam memori.
5.
Pengendali alat
Terdiri
dari penggerak alat / device controller dan pelaksana / device driver yang
berbentuk program dan menempati ruang memori tertentu.
6.
Berkas pemakai
Terdiri
dari berkas program dan berkas data, yang ditampung dalam memori dan pada
waktunya diteruskan ke prosesor untuk diolah.
Fungsi manajemen memori :
Ø
Mengelola
informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
Ø
Mengalokasikan
memori ke proses yang memerlukan.
Ø
Mendealokasikan
memori dari proses telah selesai.
Ø
Mengelola swapping atau paging antara memori
utama dan disk.
Pemuatan informasi ke memori :
1.
Pemuat / loader, menyalin informasi ke memori
kerja.
a.
pemuatan mutlak
Jika
2 macam alamat memori dibuat sama antara yang tercantum dalam program dan yang
ditempati dalam memori kerja. Contohnya pada program, alamat awal 5235 dan
subroutine = 5468 diletakkan pada alamat fisik yang sama.
b.
pemuatan relokasi
Alamat program tidak selalu sama dengan alamat fisik.
Contohnya alamat pangkal atau fisik = 14200, alamat relative program 327, maka
alamat mutlaknya=14200+ 327 =14527. R(=P jika A=0)
Å
Keterangan:
R : relokasi P : alamat pangkal / fisik
A
: alamat awal / logika Y
: alamat fisik dari X
X : alamat suatu informasi tertentu (logika)
Maka : R = P
– A Y = X + R =
X + P – A
Jika informasi dengan alamat relative = 0, maka A = 0.
c. pemuatan sambung
Penyambungan
antara informasi yang satu dengan yang lain terjadi pada saat pemuatan.
Sehingga membutuhkan informasi sebelum melakukan pemuatan sambung tersebut,
contohnya informasi alamat akhir dari bagian informasi yang akan disambung tersebut.
d. pemuatan
dinamik / tumpang / overlay
Terjadi pada program tunggal
ketika ukuran program melampaui ukuran ruang memori kerja. Dan agar dapat
tertampung maka dibagi / dipenggal menjadi beberapa segmen.Sambung / linker akan menyatukan 1 informasi dengan
informasi lainnya.
2.
Lama muat, ditentukan oleh kecepatan
baca pada memori dukung yang berbentuk disk.
Pengutipan / pembacaan isi memori :
1.
Pengutipan
oleh prosesor
Untuk melaksanakan pekerjaan yang dalam informasi itu,
yang merupakan tugas dan proses dan dilakukan sel memori per sel memori.
2.
Pengutipan
oleh memori dukung / arsif
Untuk menyimpan informasi tersebut di dalam memori dukung
/ arsif sehingga mereka tidak hilang ketika catu daya dimatikan. Isi memori kerja disimpan
ke dalam disk memori dukung / disket memori arsif. Kemudian di dalam
disk / disket, informasi direkam ke dalam sector, setelah 1 sektor penuh, maka
berpindah ke sektor lainnya. Pengutipan ini dilakukan blok demi blok yang
biasanya merupakan kelipatan bulat dari ukuran sektor.
3.
Pengutipan
oleh pencetak / printer
Untuk mencetak isi memori ke atas kertas, pengutipan
secara blok demi blok.
4.
Pengutipan
oleh alat peripheral lainnya
Contoh pada komunikasi data melalui jaringan, pengutipan
mengikuti suatu protocol tertentu, misalnya protocol OSI (open system
Interconnection) dari ISO (international standard organization) yang terdiri
dari 7 lapis / layer.
lunaseptiani.blogspot.com