Yogyakarta
masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Seni dan budaya
merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta.
Sejak masih kanak-kanak sampai dewasa, masyarakat Yogyakarta akan sangat sering
menyaksikan dan bahkan, mengikuti berbagai acara kesenian dan budaya di
kota ini. Bagi masyarakatYogyakarta, di mana setiap tahapan kehidupan mempunyai
arti tersendiri, tradisi adalahsebuah hal yang penting dan masih dilaksanakan
sampai saat ini. Tradisi juga pasti tidak lepas dari kesenian yang
disajikan dalam upacara-upacara tradisi tersebut. Kesenian yangdimiliki
masyarakat Yogyakarta sangatlah beragam. Dan kesenian-kesenian
yang beraneka ragam tersebut terangkai indah dalam sebuah upacara adat.
Sehingga bagimasyarakat Yogyakarta, seni dan budaya benar-benar menjadi suatu
bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Kesenian khas di Yogyakarta
antara lain adalahkethoprak, jathilan, dan wayang kulit.yogyakarta juga dikenal
dengan perak dan gayayang unik membuat batik kain dicelup. ia juga dikenal
karena seni kontemporer hidup.Memberikan nama kepada anak masih merupakan hal
pentingNama2 anak jawa.Yogyakarta
juga dikenal dengan gamelan musik, termasuk gaya yang unik gamelanYogyakarta
DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible
(non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar
budaya dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang intangible
seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau
perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.
DIY memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang
tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Keberadaan aset-aset budaya
peninggalan peradaban tinggi masa lampau tersebut, dengan Kraton sebagai
institusi warisan adiluhung yang masih terlestari keberadaannya,
merupakan embrio dan memberi spirit bagi tumbuhnya dinamika masyarakat
dalam berkehidupan kebudayaan terutama dalam berseni budaya dan beradat
tradisi. Selain itu, Provinsi DIY juga mempunyai 30 museum,
yang dua diantaranya yaitu museum Ullen Sentalu dan museum Sonobudoyo
diproyeksikan menjadi museum internasional. Pada 2010, persentase benda
cagar budaya tidak bergeak dalam kategori baik sebesar 41,55%, seangkan
kunjungan ke museum mencapai 6,42%[34].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar